TACT Intermediate training
“Emak bapak kita yang bagi kita duit, tapi kita buat untuk apa?????? Adik adik sekalian, masih banyak saudara saudara kita yang hidupnya masih jauh menderita dibanding kan kita…., coba bayangkan kalau adik kecil yang berumur lima tahun ini adalah adik kita…, alangkah sengsaranya dia, anak sekecil dia harus menanggung beban hidup yang begitu beratnya…, bayangkan adik adik sekalian, untuk sesuap nasi dia harus mengemis sepanjang hari, tak ada ibu yang menyuapkan, tak ada ayah yang boleh dipeluk, sementara kita???? Kita selalu membuang nasi adik adik.., kita selalu membeli sesuatu yang sebenarnya tidak kita perlukan.., kita selalu lupa bersyukur atas apa yang Allah anugrahkan, kita patut malu adik adik…….”.
Ceramah abg Long (fasi) siang itu terasa sangat berapi-api.., paras wajahnya yang putih tak lagi mampu menyembunyikan warna kemerahan yang memeta jelas, menyiratkan betapa memilukannya pemandangan anak bangsa dewasa ini…, sedih, pilu, bingung, marah, bercampur menjadi satu, tak tahu entah kepada siapa perkara ini akan dibawa…, ntah kepada siapa hendak mengadu,ntah lah…., mungkin sang angin siang bersedia mengantarkan pesan itu kepada sekelompok anak muda yang duduk rapi di hadapan abg Long tengah hari itu…
” lihat adik adik sekalian, betapa semangatnya adik kecil ini menulis walau di atas batu bata merah, tak ada buku tulis adik adik.., tak ada pen berwarna.., tak ada pemadam, tak ada cikgu yang menemankan, yang ada hanya semangat adik adik, cuma semangatlah yang menemankannya, sementara kita adik adik…???”
Tanya abg Long lagi dengan wajah yang masih merah, suaranya yang naik meninggi menggetarkan kalbu-kalbu yang mendengar, namun sekelompok anak muda berbaju hijau di depannya itu tampak memilih diam mematung tak berkedip masih menatap lekat video yang ditayangkan, sebagian mereka tertunduk, namun ada beberapa orang pelajar perempuan sudah tampak tak kuasa menahan tangis yang mulai pecah….titisan demi titisan bola kristal yang bening itu mulai membelai kelopak mata mereka, lalu perlahan turun kewajah. mungkin ada sesal di sana, sesal yang semoga berwujud laksana, ya semoga!
“Sementara kita adik adik…!!!kita masih malas adik adik, kita masih saja sering ponteng kelas tanpa sebarang alasan yang munasabah, kita patut malu adik adik sekalian...., kita patut malu pada adik kecil ini, alangkah berdosanya kita adik adik, sebetulnya, adik kecil ini jauh lebih berhak untuk belajar dibandingkan kita yang sering malas ini adik adik…!!!” tambah abg Long lagi.
Suasana siang itu terasa semakin haru..., video demi video silih berganti ditayangkan oleh abg Long, sang konsultan muda yang sangat inspiratif dan penuh dengan semangat perubahan, tak terasa jarum jam pun telah mengisyaratkan petang hari, dengan sedikit berat hati abg Long pun terpaksa mengakhiri sesi motivasinya, meski di depannya anak muda yang berseragam hijau itu masih tampak enggan untuk sekedar beredar dari posisi masing- masing, namun kesuntukan masa memaksa mereka untuk bergerak, bergerak kepada aktiviti selanjutnya,
فإذا فرغت فا نصب
Apabila kamu telah selesai melaksanakan sesuatu pekerjaan, maka pindahlah ke pekerjaan yang lain( QS: Asyarhu 7).
Sesi petang itu ditutup dengan penyerahan sedikit honorarium dan sijil dari Titian Asli kelab kepada abg Long yang juga menjawat jawatan sebagai founder TIP consultant.
Info n’ editing bureau -09.
Tuesday, May 26, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)